telling this!!

sebenarnya saya sendiri ga tau harus memulai dari mana. awalnya penulisan postingan ini cuma pengen mengutarakan isis di hati saja. selama ini, selalu teringat sebuah pertanyaan yang menurut saya sedikit susah dijawab. dan pertanyaan itu adalah :
lebih baik mana bohong ke orang-orang kalo tu orang sayang sama kita padahal enggak?,,atau bohong ke orang-orang kalo saya tidak sayang orang tersebut padahal saya benar-benar menyayanginya?dan bagaimana kalo kita sampai sekarang tidak bisa mengutarakan kejujuran ini karena takut akan melukai beberapa pihak? Oh, Tuhan..bantulah hambaMu ini...

bintang ku yang terang

sudah hampir 6 bulan rasanya aku kehilangan orang yang aku sayangi. semua kenangan yang ada hancur begitu saja ketika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. hancur semua harapan dan rencana yang telah ada, sampai-sampai rasanya enggan melanjutkan hidup ini. bagaikan jatuh ke dalam laut yang paling dasar. gelap, sesak, sunyi, dan menakutkan. hampir selama waktu itu aku terpuruk merenungi hidup. namun tiba-tiba kamu datang. menyadarkan ku bahwa hidup harus terus berlangsung baik dengan atau tanpanya. kamu beri aku semangat. kamu berikan kehangatan pada hatiku yang mulai dingin. entah mengapa rasanya aku kembali menemukan semangat untuk berjuang kembali.

entah kapan aku mulai menyadari bahwa aku tlah lama mengenal mu dan kamu selalu ada disampingku sekalipun aku terjatuh. dan aku juga baru ingat bahwa kamulah satu-satunya orang yang menggenggam erat tangan ku ketika semuanya menjauh. oh Tuhan, sebenarnya siapa dia? apa dia itu malaikat yang telah Engkau utus untuk menjaga ku? ah, jelas saja tidak. dia tidak bersayap. dia juga hanya manusia biasa dan tidak sesuci malaikat. lalu siapa dia? bolehkah aku menyebut dia sebagai bintang ku?

ya, bintang yang selalu terang memancar dan menerangi hatiku meskipun telah datang badai dan awan hitam di dalam kehidupan ku. entah kenapa bintang itu selalu bersinar sekalipun badai akan ikut menyapu habis dirinya. sungguh ajaib. dia tetap bersinar disaat mendung menyelimuti hatiku. tapi maaf, kamu bagaikan bintang yang bersinar terlalu terang. sinar mu yang terlalu terang justru seringkali membuatku tak melihat mu, seringkali membutakan mataku dan pada akhirnya melupakan mu. tapi akhirnya aku lega. aku bisa menemukan keberadaan mu sekalipun engkau terkesan sangat jauh. aku bisa meraih mu meskipun dengan keterbatasan indra dan hati ku untuk melihat mu. terimakasih. terimakasih karena engkau terus bersinar di dalam kehidupan ku.